Selasa, 22 Oktober 2013

Peranan Eksekutif dalam Mengarahkan Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka Panjang


Daftar Isi 
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….1
Pendahuluan ……………………………………………………………………………2
Pembahasan
                    Pengertian eksekutif …………………………………………………………….3
                  Sistem Informasi Eksekutif ……………………………………………………..3
                    Fungsi Pengarahan Dalam Manajemen …………………………………………4
                    Perencanaan Strategis dalam jangka panjang dalam melalui sebuah persaingan .5
Kesimpulan ……………………………………………………………..……………....7
Daftar Pustaka ………………………………………………………..………...............8




















Pendahuluan

Berfikir strategik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi untuk berfikir stategik perlu adanya peranan eksekutif dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka panjang. Karakteristik dari masalah strategik diantaranya:berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.

Untuk menghasilkan sebuah usaha dengan menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara strategik karena seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya “On War”, bahwa bisnis adalah sebuah peperangan.

Maka dari itu peranan eksekutif dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka panjang, bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.































PEMBAHASAN
1.      Pengertian Eksekutif

Menurut Siagian (1992,p5), Eksekutif adalah seseorang yang menduduki jabatan kepemimpinan tertentu dalam suatu organisasi mempunyai hak dan wewenang menggerakkan orang lain yang disebut “bawahan” dan para bawahan itulah yang memikul tanggung jawab melaksanakan berbagai kegiatan oprasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Dengan kata lain bahwa eksekutif adalah manajer tingkat atas dari suatu organisasi, yang memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan.
Tugas para eksekutif dan pemilik perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar lebih baik ke depannya adalah :
ª      Mengelola SDM, dimana seorang pebisnis dapat menyelesaikan segala sesuatu melalui orang lain atau bagaimana mempengaruhi orang lain ( SDM ) agar dapat melaksanakan apa yang diperintahkan.
ª      Membuat keputusan tentang sumber daya dan operasi, bagaimana mengelola sumber daya-sumber daya ekonomi dan mengelolanya menjadi lebih baik, dan pertimbangan dengan kebijakan eksternal seperti aturan-aturan dari Pemerintah.
ª      Mengelola keuangan dan pelaporannya, dimana setiap aktifitas pemasukan atau pengeluaran, serta harta serta hutang dan modal, dibuat pelaporannya agar semuanya dapat termonitor dengan baik, sehingga dapat di ketahui kerugian atau keuntungan suatu bisnis.
ª      Pengelolaan penjualan dan pemasaran,dimana kita ketahui penjualan dan pemasaran produk merupakan urat nadi dalam perusahaan atau bisnis. Tanpa kesuksesan penjualan atau pemasaran, maka perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuannya, yaitu laba.
ª      Mengarahkan bisnis ke depan, melakukan perencanaan strategis yang merupakan piranti utama untuk pengelolaan aspek-aspek jangka panjang dalam bisnis dan cara peningkatan produktifitas, perbaikan kualitas serta pengelolaan informasi.

2.      Sistem Informasi Eksekutif
a)      Pengertian Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
System informasi eksekutif berada di puncak system fungsional. Menjadikan informasi yang bisa digunakan oleh eksekutif. Informasi tersebut asalnya dari dalam perusahaan itu sendiri maupun lingkungannya. Selama ini informasi lingkungan dianggap penting khususnya bagi manajer tingkat puncak.

b)     Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

Beberapa karakteristik Sistem Informasi Eksekutif menurut Turban (2001,p310), yaitu:

-       Drill Down
Merupakan salah satu kemampuan pada sistem informasi eksekutif yang paling bermanfaat dalam menyediakan detil informasi, dan dapat mengambil informasi yang lebih rinci sesuai kebutuhan.
-       Critical Success Factory (CSF)
Merupakan faktor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dimana CSF tiap-tiap perusahaan berbeda, dan faktor-faktor tersebut harus dijalankan dengan baik untuk pengembangan bisnis dan pencapaian tujuan perusahaan.
-       Status Acces
Dimana data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan komunikasi jarak jauh.
-       Analysis
Eksekutif dapat memilih isi database, alat/program yang digunakan, dan hasil informasi yang diinginkan.
-       Exception Reporting
Karakter ini didasarkan atas konsep management by exception yang mengarahkan perhatian eksekutif kepada penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan.
-       Use Of Colors And Audio
Informasi-informasi penting bisa dilaporkan bukan hanya dengan angka tetapi dalam warna tertentu. Kadang-kadang dilengkapi sinyal audio untuk menandai datangnya informasi terbaru.
-       Navigation of Information
Memungkinkan penelusuran data dalam jumlah besar secara mudah dan cepat.
-       Communication
Eksekutif perlu berkomunikasi satu sama lain. Bisa melalui email, laptop, newsgroup di internet dsb.
3.      Fungsi pengarahan dalam manajemen
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
·         Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan.
·         Memberikan petunjuk umum dan khusus.
·         Mempengaruhi anggota dan memotivasi.
4.      Perencanaan Strategis dalam jangka panjang dalam melalui sebuah persaingan

A.     Perencanaan Strategis merupakan proses manajerial untuk menghasilkan dan mempertahankan kesesuaian antara sasaran dan sumber daya organisasi dengan peluang pasar yang timbul
• Konsep Portofolio bisnis dilakukan dengan matriks 
• Matriks General Electric : menggunakan dua dimensi penting yaitu market atractiveness (daya tarik pasar)
• dan competitive position (posisi persaingan)
• Matriks Product Life Cycle : menggunakan fase fase yang dikelompokkan menjadi fase introduction, fase growth, fase maturity dan fase decline 
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
B.     Karakteristik dari Perencanaan Strategis
Manajer yang paling kompeten menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memikirkan mengenai masa depan. Hasilnya mungkin berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan diambil oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataan formal yang berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai kea rah sana. Pernyataan formal dari rencana semacam itu disebut di sini sebagai rencana strategis, serta proses pembuatan dan revisi dari pernyataan ini disebut dengan perencanaan strategis (di tempat lain disebut dengan perencanaan dan pemrograman jangka panjang).
ª      Hubungan dengan formulasi strategi
Ditarik perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu formulasi strategi dan perencanaan strategis. Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam proses formulasi strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses perencanaan strategis kemudian mengambil cita-cita dan strategi yang telah ditentukan tersebut dan mengembangkan program-program yang akan melaksanakan strategi dan mencapai cita-cita tersebut secara efisien dan efektif.
ª      Evolusi dari Perencanaan strategis
50 tahun yang lalu, proses perencanaan strategis di hampir semua organisasi adalah tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka panjang, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi. Beberapa perusahaan memulai sistem perencanaan strategis formal di akhir tahun 1950-an, akan tetapi hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan kegagalan, karena merupakan adaptasi minor dari sistem pembuatan anggaran yang ada.
Data yang diperlukan jauh lebih terinci dari seharusnya; para staf dan bukannya manajemen lini yang melakukan hampir semua pekerjaan tersebut; dan para partisipan menghabiskan banyak waktu untuk mengisi formulir dan bukannya untuk memikirkan secara mendalam mengenai alternatif-alternatif dan memilih terbaik di antaranya. Dengan berjalannya waktu, manajemen mengambil pelajaran dari pengalaman mereka.




























Kesimpulan
Peranan seorang manajer dalam mengarahkan perusahaan melalui persaingan dalam perencanaan jangka penting adalah sangat penting. Karena dapat menstimulasi tindakan-tindakan yang dilakukan dan dapat membuat orang lain mengikuti keinginan kita dengan menggunakan kekuatan pribadi ataupun kekuasaan jabatan demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Yang didalamnya terdapat cara dan karakteristik manager sebuah perusahaan. Dan Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah jenis dari manajemen informasi sistem untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya.

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.



















Daftar Pustaka
http://magussudrajat.blogspot.com/2010/11/perencanaan-strategis.html

Peranan Manajer Dalam Pengelolahan Manajemen Informasi di Perusahaan



Daftar Isi
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………1
Kata pengantar ………………………………………………………………………………...2
ISI       : 1. Etika Manajerial ......................................................................................................3
2. Keterampilan Manajer ................................................................................................3
3. Peranan Manajer ………………………………………...………………………….4
4. Tingkatan Manajer .....................................................................................................5
5. Manajemen Informasi ………………………………………………………………6
6. Peranan Manajer Dalam Pengolahan Manajemen Informasi ………………………6
7. Pengetahuan Manajemen……………………………………………………………7
Kesimpulan ……………………………………………………………………………….…..8
Daftar pustaka…………………………………………………………………………….…..9








Kata Pengentar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi Perusahaan serta Peranan Eksekutif Dalam Mengarahkan Perusahaan Melalui Persaingan Dalam Perencanaan Jangka Panjang. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Sisitem Informasi Manajemen.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Depok , Oktober 2013


Penyusun

Pendahuluan

Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang ini , mengharuskan kita untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat. Dulu proses pengambilan keputusan dan mencari solusi dalam suatu masalah yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan masih terbilang lamban dan butuh waktu yang tidak singkat. Untuk itu diperlukan Sistem Informasi Manajemen yang baik dalam suatu perusahaan.
Dalam proses pengelolaan manajemen tersebut diperlukan seorang manager yang memiliki keahlian, keterampilan yang dapat menghasilkan keputusan yang tepat untuk menjalankan visi dan misi perusahaan secara maksimal. Peranan manager sangatlah penting dalam proses pengelolaan manajemen di perusahaan. Untuk itu harus adanya hubungan yang baik antara manager dengan manajemen informasinya.
Dalam pembahasan makalah ini, kami akan memaparkan peranan penting seorang manager dalam mengelola perusahaan, serta peranan manajemen informasi.






Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
1.      Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
·Perilaku terhadap karyawan
·Perilaku terhadap organisasi
· Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
2.      Keterampilan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
·         Keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuanorganisasi.
·         Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
·         Keterampilan teknis (technical skill).Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
·         Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.

·         Kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

3.      Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.      Peran antar pribadi Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2.      Peran informasional Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3.      Peran pengambilan keputusan Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

4.      Tingkatan manajer
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
·         Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
·         Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
·         Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Sumber daya manajemen ada 2:
1. Sumber daya fisik : manusia,mesin,material,uang.
2. Sumber daya konseptual : informasi(termasuk data).

Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
a. Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
b. sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
c.  sumber daya harus selalu diperbaharui.
5. Manajemen Informasi
Adalah seluruh aktifitas memperoleh informasi, menggunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya pada saat yang tepat (McLeod, 1998)
Ada 2 alasan kenapa para manajer sekarang ini, memberikan perhatian yang semakin besar terhadap manajemen informasi.
1.      Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat
 -Pengaruh Ekonomi Internasional
- Persaingan Dunia
- Kompleksitas Teknologi yang Meningkat
- Batas waktu yang Singkat
- Kendala kendala Sosial
2.      Kemampuan komputer yang semakin baik
6.      Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Dalam pengelolaan manajemen informasi pada perusahaan , manajer sangatlah berperan penting, sehingga untuk mendukung hal tersebut manajer harus memiliki beberapa keahlian dan pengetahuan manajemen.
a. Keahlian Manajemen
Seorang manajer yang berhasil banyak memiliki keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi dan pemecahan masalah.
b. Keahlian komunikasi
Manajer menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan dan tertulis. Komunikasi tertulis meliputi laporan, surat, memo, e_mail dan terbitan berkala. Komunikasi lisan terjadi saat rapat, menggunakan telpon,voice mail,meninjau fasilitas, makan bisnis, dan kunjungan sosial.
c. Keahlian Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah (Problem Solving) sebagai semua kegiatan yang mengarah pada solusi suatu permasalah. Masalah dianggap sebagai sesuatu yang buruk , karena sedikit yang menganggap masalah sebagai sesuatu untuk meraih kesempatan.

Masalah secara negatif sebagai suatu kondisi atau kejadian yang berbahaya atau mungkin membahayakan suatu perusahaan , atau secara positif sebagai sesuatu yang menguntungkan atau mungkin menguntungkan . Hasil dari aktifitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (Decision Making), yaitu tindakan memilih dari beberapa alternatif tindakan. Keputusan (Decision) adalah suatu tindakan tertentu yang telah dipilih.

5.      Pengetahuan manajeme
Ada dua jenis pengetahuan manajer yang merupakan kunci di dalam manajemen informasi menggunakan komputer yaitu : Mengerti komputer dan mengerti informasi.
Mengerti komputer yaitu pengetahuan mengenai komputer yang mencakup pengertian mengenai istilah-istilah komputer, pemahaman mengenai keunggulan dan kelemahan komputer, serta kemampuan menggunakan komputer dsb.
Mengerti informasi yaitu pengetahuan yang meliputi bagaimana menggunakan informasi pada tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, di mana informasi diolah, dan bagaimana membagikan informasi dengan orang lain.


















Kesimpulan
Manajer memiliki kewenangan dalam mengatur sistem informasi manajemen pada perusahaan. Oleh karena itu manajer mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan serta Menyediakan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan detail yang telah didefinisikan tersebut, Memelihara dan mengembangkan teknologi informasi yang dimiliki perusahaan agar selalu up-to-date dan dapat dipergunakan oleh seluruh SDM perusahaan, Mengelola hubungan kemitraan dengan pihak-pihak di luar perusahaan (vendor) yang bekerja sama dalam hal pengembangan teknologi.
















Daftar Pustaka